Medan, 23 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat tata kelola publikasi ilmiah dan meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal digital, STMIK Methodist Binjai turut berpartisipasi dalam kegiatan Crossref Satellite Medan 2025, yang diselenggarakan di Le Polonia Hotel & Convention, Medan. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Crossref, Relawan Jurnal Indonesia (RJI), dan Public Knowledge Project (PKP).

STMIK Methodist Binjai mengutus Tomy S. Alasi, M.Kom sebagai perwakilan lembaga untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kehadiran beliau mewakili komitmen kampus dalam memperkuat kapasitas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), khususnya dalam pengelolaan jurnal yang kredibel dan terindeks internasional.

Kegiatan yang diikuti oleh pengelola jurnal, dosen, peneliti, dan pengembang sistem publikasi ilmiah dari berbagai institusi di Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang layanan dan keanggotaan Crossref, memperluas jejaring kerja sama internasional, serta memperbarui wawasan terkait metadata, integritas riset, dan pengembangan sistem OJS versi terbaru.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng, Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, dan dilanjutkan dengan keynote speech bertema “Shaping the Future of Research: Integrity, Openness, and Impact” oleh Prof. Drs. Sriadhi, S.T., M.Pd, M.Kom, Rektor Universitas Harapan Medan.

Dalam sesi teknis, Mochammad Tanzil Multazam (Board of Supervisor RJI) membawakan materi Crossref 101 dan Metadata Health Check, yang mengulas pentingnya kelengkapan metadata sebagai dasar keterindeksan jurnal di pangkalan data internasional. Sementara itu, Maria Lamury, perwakilan PKP di Indonesia, memaparkan Publication Facts Label dan panduan migrasi OJS ke versi 3.5, guna memperkuat keamanan serta interoperabilitas sistem publikasi digital.

Selain itu, sesi daring menghadirkan sejumlah pembicara internasional seperti Soichi Kubota (Japan Science and Technology Agency), Leena Shah (DOAJ), dan Susan Murray (AJOL), yang berbagi praktik baik terkait tata kelola publikasi terbuka (open access) dan kebijakan global dalam menjaga integritas riset.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan STMIK Methodist Binjai juga memperoleh wawasan strategis terkait program Global Equitable Membership (GEM) — kebijakan Crossref yang mendukung lembaga pendidikan dari negara berkembang agar dapat bergabung sebagai anggota penuh melalui skema sponsor seperti RJI atau PKP.

Menurut Tomy S. Alasi, M.Kom, partisipasi dalam kegiatan ini menjadi langkah penting dalam pengembangan jurnal ilmiah kampus. “Kegiatan ini membuka peluang besar bagi STMIK Methodist Binjai untuk memperkuat sistem OJS dan mengintegrasikan DOI secara mandiri. Kami juga mendapatkan panduan teknis langsung dari PKP tentang migrasi OJS ke versi 3.5 yang lebih aman dan efisien,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, STMIK Methodist Binjai berencana melakukan sosialisasi internal kepada pengelola jurnal, mempersiapkan migrasi sistem ke OJS 3.5, serta mengoptimalkan penggunaan Similarity Check untuk menjaga integritas naskah publikasi. Selain itu, kampus juga akan menjalin koordinasi dengan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) guna memperbarui data keanggotaan dan memperkuat pendampingan teknis.

Melalui keikutsertaan dalam Crossref Satellite Medan 2025, STMIK Methodist Binjai menegaskan komitmennya dalam mewujudkan tata kelola jurnal yang profesional, transparan, dan terindeks internasional, sekaligus memperkuat posisi lembaga dalam jejaring ilmiah global yang berorientasi pada integritas dan keterbukaan riset.